Korporasi Indonesia Sukses Bertarung di Pasar Global

Korporasi Indonesia tidak lagi hanya jadi jago kandang. Produk-produk barang dan jasa Indonesia mulai dari pangan, oli, beton, hingga jasa konstruksi makin mudah ditemukan di pasar dunia. Mereka bertarung di pasar global.

Pekerja menyelesaikan proses produksi sepeda Polygon di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (13/8). Sepeda merek lokal itu juga dikenal hingga ke luar negeri. Produksinya per hari mencapai 1.600 sepeda.

Corporate Secretary PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Suradi Wongso mengatakan, kegiatan operasional perseroan di luar negeri dilakukan secara bertahap. Pada 2004, untuk pertama kalinya Wika mengirim tenaga ahlinya untuk manajemen proyek Metro Dubai. Dalam perjalanan, investor kemudian meminta Wika masuk sebagai kontraktor dan sejak saat itulah jejak Wika di luar negeri mulai terbangun.

Hingga saat ini, Wika sudah mengerjakan berbagai proyek infrastruktur di lima negara, yakni Aljazair, Timor Leste, Brunei, Malaysia, dan Myanmar. Tahun ini, Wika fokus mengerjakan proyek di Arab Saudi. Proyek itu terdiri atas beragam jenis, antara lain jalan tol, pusat perbelanjaan, jembatan, pembangkit listrik, dan menara.

"Di Aljazair, Wika mengerjakan salah satu ruas jalan tol. Menurut pejabat di sana, hasil kerja Wika itu yang paling bagus dan halus. Kemudian, Wika direkomendasikan ke banyak pihak," ujar Suradi.

Ia menuturkan, masuk ke negeri orang tidaklah mudah sebab setiap negara memiliki aturan, sistem keuangan, sistem perpajakan, dan sistem ketenagakerjaan yang berbeda-beda. Karena itu, strategi Wika sebelum masuk ke sebuah negara adalah bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara tersebut. Melalui kedutaan, Wika dapat minta bantuan untuk dihubungkan dengan pejabat setempat.

"Di luar negeri, kami tonjolkan produksi beton dari Wika. Beton yang berkualitas tinggi. Selain itu, kami juga melatih terlebih dahulu tenaga kerja yang akan dikirim ke luar negeri," kata Suradi.

Menjadi salah satu produk yang telah berkiprah di luar negeri tentu juga menjadi kebanggaan Martha Tilaar Group. Setidaknya ada 10 produk kecantikan dan perawatan yang dikenal di luar negeri.

Di Malaysia, produk Martha Tilaar Group yang terkenal adalah Sari Ayu, di Brunei yang terkenal adalah Sari Ayu dan Biokos. Di Filipina yang terkenal produk PAC dan di Taiwan produk Dewi Sri dan Sari Ayu. Produk Martha Tilaar juga bisa ditemukan di negara lain, seperti di Timur Tengah, Kanada, dan beberapa negara di Eropa.

"Setiap negara mempunyai kekhasannya masing-masing. Misalnya, selera konsumen di Malaysia sama dengan selera di Indonesia. Sementara untuk konsumen Filipina, mereka lebih senang produk yang glamor, menyala, dan riasan panggung. Makanya, produk PAC sangat laris di sana," kata pemilik PT Martina Berto Tbk, Martha Tilaar (78).

Fastron, produk pelumas otomotif buatan PT Pertamina, melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Lubricant, sudah sukses bertarung di sejumlah negara. Pelumas yang diproduksi sejak 2006 ini telah menembus pasar internasional, seperti Australia, Tiongkok, Jepang, Italia, dan Afrika Selatan. Mulai tahun ini, Fastron menjadi technical partner dari Lamborghini Squadra Corse.












"Tantangan di bisnis pelumas adalah persaingan ketat dengan produk sejenis berskala internasional," kata Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Lubricant Arya Dwi Paramita.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Telekomunikasi (Telkom) Indonesia Tbk Arif Prabowo menyampaikan, pada 2014 Telkom melakukan ekspansi bisnis global ke Singapura, Hongkong, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan, Makau, Amerika Serikat, dan Arab Saudi.

PT Medco Energi Internasional Tbk melalui anak perusahaannya, Medco LLC Oman, memenangi tender kontrak jasa pada 2006 untuk mengoperasikan lapangan minyak Karim Fields.

"Kami bersaing dengan lebih dari 100 perusahaan dunia untuk mendapat kontrak tersebut," kata Sekretaris Korporat PT Medco Energi Internasional Tbk Imron Gazali.

Mengenai urusan pangan, Indonesia dikenal, antara lain, lewat produk merek Indomie. Aneka varian produk mi instan Indomie telah diekspor ke lebih dari 80 negara. PT Indofood Sukses Makmur Tbk selaku produsen bertekad menjaga dan meningkatkan manajemen mutu dan pemasaran kelas dunia.

"Pemenuhan aneka persyaratan dari negara tujuan ekspor merupakan persyaratan dasar yang harus dipenuhi, tetapi tetap harus memiliki keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan global," kata Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franky Welirang.

Sepeda merek Polygon yang diproduksi PT Insera Sena sejak 1989 saat ini juga sudah diekspor ke 62 negara dengan menggunakan merek Original Equipment Manufacturer (OEM) dan ke 30 negara merek Polygon.

Menurut Rony Liyanto dari Polygon, sampai sekarang sepeda yang dibuat sekaligus dirakit di Desa Wadungasih, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ini sudah memiliki 50 toko di Jerman dan Perancis. Jaringan distribusinya sekitar 500 gerai di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Kini kita bisa melihat bendera Indonesia dikibarkan di luar negeri oleh korporasi. Mereka bertarung di pasar global, mulai dari industri pangan hingga oli, dari jasa operasi ladang minyak hingga konstruksi jalan tol, dari telekomunikasi hingga konstruksi jembatan. Kita telah bangkit dan menjadi bangsa petarung!



Sumber: kompas.com

0 comments:

Posting Komentar