![]() |
| Ibu Evan Christoper, Ratna Dumiarti, memegang papan nama yang dibawa anaknya saat MOS di SMP Flora, Bekasi Utara. |
Evan Christoper Situmorang, siswa yang meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan MOS di SMP Flora, sempat ditolak di sebuah rumah sakit. Ibunda Evan, Ratna Duma, mengatakan hal itu terjadi ketika Evan mengalami kejang-kejang di rumahnya.
"Waktu anak saya kejang-kejang, saya sempet bawa ke RS Sayang Bunda yang paling dekat. Tapi langsung ditolak dengan alasan nggak ada alat. Saya sudah mohon-mohon untuk diberi pertolongan pertama tapi mereka menolak," ujar Ratna di kediamannya, Sektor 5 Pondok Ungu Permai, Sabtu (1/8/2015).
Apalagi, lanjut Ratna, ketika dia mendapati anaknya yang kejang-kejang di rumah, lingkungan sekitarnya sedang sepi. Butuh waktu cukup lama sampai akhirnya warga sekitar membantu Ratna membawa Evan ke rumah sakit.
Setelah ditolak di rumah sakit pertama, Ratna dan para warga langsung membawa Evan ke RS Citra Harapan Indah dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Setelah sampai di rumah sakit tersebut, Ratna mengenang, para dokter langsung sigap memberi pertolongan pada Evan. Sayangnya semua itu sudah terlambat.
"Dokter bilang, 'maaf ya bu, anak ibu sudah nggak ada setengah jam yang lalu,'. Jadi memang anak saya ini terlambat ditolong," ujar Ratna.
Seperti sudah diberitakan, Evan meniggal setelah dua pekan mengalami sakit di kedua kakinya. Evan mengalami sakit di bagian kaki setelah berjalan hingga 4 kilometer atas perintah seniornya dalam hari terakhir MOS di sekolahnya.
Sumber: kompas.com







0 comments:
Posting Komentar